Alhamdulillah . . Masih banyak Tuhan ciptakan manusia jujur Manusia yang tidak terkalahkan oleh nafsu sesaat akan gemerlapnya dunia. Mereka yang masih berpegang teguh terhadap akidah dan masih merasa takut dengan janji Tuhan daripada janji hukuman manusia. Alhamdulillah . . Masih banyak Tuhan ciptakan para pemikir yang tidak fakir terhadap Ilmu pengetahuan yang masih peduli terhadap nasib bangsa yang masih membela Negara melalui tetesan tinta maupun keringat. Alhamdulillah . . Masih banyak Tuhan ciptakan Lelaki dan Wanita yanv menjaga kesucian dan kehormatannya. Lebih takut kepada Tuhan daripada Takut terhadap omongan manusia. Alhamdulillah Tuhan masih menjaga mereka, Tuhan masih memberikan mereka untuk menyadarkan bahwa mereka ada dan janji Tuhan adalah pasti untuk setiap pekerjaan akan mendapatkan balasan yang sebanding .
All warfare is based on deception. For years, the West’s hypocrisy has made the world a battlefield. The corrupt talk while your brothers and sons spill their own blood. But deceit cuts both ways. The bigger the lie, the more likely people will believe it, and when a nation cries out for help, the cries fall on dead ears, but when a nation cries for vengeance the lie spreads like a wildfire. The fire builds, devouring everything in its path. The world has always been a battlefield. Everywhere you go, the blood of Fathers, Mothers, brothers, sisters, sons and daughters alike scream out against you. You sit pretty in your homes safe and sound sharing posts speaking your mind on the matter but not doing a damn thing about it. Perhaps by spreading awareness you think you are doing your part. I believe you’re the problem. I believe you cannot yet hear it. The cries and the screams of those you claim to be “helping” by spreading your weak message, because the soil is not yet your own, so you cannot hear it. At least stop pretending to.
(via moeyhashy)
Frightening Dreams
Part 3
Among the dhikrs which we can recite regularly are the following: 1 – Adhkaar for morning and evening. (a) Reciting every evening the words, “A’oodhu bi kalimaat Allaah il-taammah min sharri ma khalaqa (I seek refuge in the perfect words of Allaah from the evil of that which He has created).” It was narrated that Abu Hurayrah said: A man came to the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) and said, “O Messenger of Allaah, I am suffering because of a scorpion that stung me yesterday.” He said, “If you had said in the evening, A’oodhu bi kalimaat Allaah il-taammah min sharri ma khalaqa (I seek refuge in the perfect words of Allaah from the evil of that which He has created),’ it would not have harmed you. Narrated by Muslim. Indeed, the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) encouraged us to say that in every place where we stop (when travelling). It was narrated that Khawlah bint Hakeem al-Salamiyyah said: I heard the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) say: “Whoever makes a stop in some place, then says, ‘A’oodhu bi kalimaat Allaah il-taammah min sharri ma khalaqa (I seek refuge in the perfect words of Allaah from the evil of that which He has created),’ nothing will harm him until he moves on from that place.” Narrated by Muslim, 2708.
To be Continued In shaa Allah
Apa jadinya jika ada orang yang sholat namun hatinya tidak lembut? Apa jadinya jika setelah selesai berdzikir tidak mampu membuat hatimu tenang? Apa gunanya semua kalimat yang kau ucapkan dan apa gunanya setiap gerakan yang kau lakukan? Bukankah hanya sia-sia belaka?
Selepas sholat harusnya menjadikan hatimu tenang, menjadikan hatimu tunduk kepada Allah. Mungkin tidak semua bacaan sholat yang kita pahami sehingga tidak ada yang meberikan bekas di dalam dada? Atau sholat hanya dijadikan sebagai pelepas hutang agar kewajiban berguguran?
Aku melihat guratan kcewa dari kedua sorot matanya. Mungkin dalam hidupnya tak pernah ia temukan kecewaan yang mendalam. Aku tahu apa yang dia rasakan. Aku mengerti bagaimana rasanya berada di posisinya. Tapi dengan keterbatasan jarak dan juga keterbatasan faktor "X" aku hanya bisa mendoakan nya dari kejauhan. Tak lepas dari doa ku kepada keluarga ku sahabatku, akupun berdoa untuk nya. Dia yang ku tatap diam-diam dari balik ruang kaca ujian komprehensif nya. Semoga Dia diberi kesabaran. Ah, ingin rasanya aku menghilangkan gusar hatinya, penat jiwa nya. Mungkin hanya menjadi mimpi, sampai mimpi itu d "Aamiin" kan oleh semesta dan memang ia menjadi takdir ku. Atau biarkan rasa menjadi tetaplah rasa yang tak pernah memiliki kesempatan untuk menyampaikan rasa, karena aku sangat menjaga diriku dari sesuatu yang bisa merusak kedekatanku kepadaNya, dia itu milikNya. Yaa aku harus mendekatkan diri pada si pemilik :)
Muaro Jambi,02 April 2014
Seperti kata pepatah lama “tak kenal maka tak sayang”, pada Ramadan kali ini saya akan melanjutkan serial mengenai sahabat Rasulullah yang sempat saya mulai beberapa waktu silam. Jika pada saat itu saya menuliskan 29 Sahabat, kali ini saya akan mencoba mencuplik kisah-kisah keempat khalifah sepeninggal Rasulullah. Lagi-lagi, apa-apa yang saya sampaikan di sini hanya berupa ringkasan. Saya sangat menyadari keterbatasan pengetahuan saya mengenai perkara ini. Jika teman-teman merasa kisah-kisah para sahabat Rasulullah itu menarik, tentu bisa mencari sumber lain yang yang lebih lengkap. Oh iya, literatur yang saya gunakan untuk tulisan ini adalah “Tarikh Khulafa” karya Imam As-Suyuthi. Selamat berkenalan, selamat menjalankan ibadah Ramadan.
Di antara sahabat-sahabat yang lain, Abu Bakar adalah salah satu orang yang paling memahami Rasulullah. Suatu ketika Rasulullah mengutus Amr bin Ash sebagai komandan dalam suatu ekspedisi perang. Ikut dalam rombongan itu Abu Bakar dan Umar. Ketika mereka sampai ke medan pertempuran, Amr memerintahkan kepada pasukan untuk tidak menyalakan api. Mendengar hal ini, Umar marah dan dia mau mendatangi Amr bin Ash. Abu Bakar kemudian mencegahnya. Ia mengatakan kepada Umar bahwa Rasulullah tak akan menjadikan seseorang yang tak mengerti strategi perang sebagai komandan.
Syahdan, Rasulullah berkhutbah di depan khalayak ramai, “sesungguhnya, Allah yang mahaagung telah memberikan pilihan kepada seorang hamba antara dunia dan akhirat. Lalu hamba itu memilih apa yang ada di sisi Allah.”
Mendengarkan kalimat-kalimat itu, Abu Bakar langsung menangis, “kami menjadikan anak-anak kami dan ibu-ibu kami sebagai jaminan,” ujarnya sesenggukan.
Tentu sahabat yang lain merasa heran dengan tangisan Abu Bakar. Mereka tidak merasakan ada hal yang aneh dari apa-apa yang disampaikan Nabi. Selang beberapa waktu, barulah para sahabat mafhum mengapa Abu Bakar menangis. Yang dimaksud hamba itu tak lain dan tak bukan adalah Rasulullah sendiri. Dan memilih apa-apa yang ada di sisi Allah berarti kebersamaan dengan Rasulullah tak lama lagi.
Meskipun menangis paling awal bahkan ketika Rasulullah meninggal dunia, ia memberikan tanggapan paling baik ketika kabar itu menjalar ke seluruh Medinah: Rasulullah wafat. Hari itu, Medinah begitu mencekam. Umar yang selalu bertindak dengan pikiran yang lurus bahkan tak bisa menerima kenyataan bahwa Rasulullah telah meninggal. Dengan tegas ia berkata, “Rasulullah tidak mati.” Ia yakin, Rasulullah akan bangkit kembali. Ia bahkan mengancam orang-orang yang menyebarkan berita kematian Rasulullah.
Pada kondisi seperti ini, Abu Bakar kembali menunjukkan kedekatannya dengan Rasulullah. Kedekatan yang membuatnya sangat paham: Rasulullah adalah manusia biasa.
Setelah melihat jenazah Rasulullah, ia pergi menenangkan Umar. Abu Bakar berkata, “Perhatikanlah, barangsiapa menyembah Muhammad, Muhammad telah meninggal, dan barangsiapa menyembah Allah, Allah Mahahidup, tidak akan mati.”
Ia kemudian menukil surat Az-Zumar ayat 30, “sesunguhnya kamu akan mati dan mereka akan mati.”
Abu Bakar menambahkan lagi surat Ali Imran ayat 144, “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika ia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun. Dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
Mendengar itu, semua sahabat menangis tersedu-sedu. Umar bahkan mengaku, sebelum Abu Bakar membaca ayat-ayat tersebut, ia seolah-olah tak pernah tahu bahwa ayat-ayat itu ada. Setelah Abu bakar menyelesaikan ayat-ayat tersebut, Umar barulah bisa menerima wafatnya Rasulullah.
Sharing dari acara Special Talk Show @Masjid Raya Pondok Indah. Selasa 10 Feb 2015 pukul 15.30wib.
Concern ibu Elly Risman saat ini : Pornografi. Terlihat lebay, tapi ternyata efek dari kontaminasi pornografi terhadap anak usia dibawah 9 tahun sangat berarti. : satu kali saja masuk unsur pornografi masuk ke dalam otak anak, maka otaknya akan tercemar.
Anologinya seperti secangkir gelas berisi air putih, sedikit saja diteteskan suatu zat maka air tersebut telah tercemar. Anak skr sudah sangat canggih. Bu Elly pernah mendatangkan bedah otak. Dalam penelitiannya ternyata Orang yg terpapar pornografi, otaknya rusak sama dengan otak orang kecelakaan benturan kepala yg hebat.
Pornografi merusak otak yg paling mulia (Pre Frontal Korteks, otak diatas alis kanan) Kerusakan otaknya akan membuat seseorang bertingkah seperti binatang. Inces meningkat, pemerkosaan, kekerasan sexual. Menghadapi tantangan zaman, orang tua perlu ilmu tambahan.
Sasaran miras, pornografi, narkoba adalah anak usia mulai 9 tahun. Pornografi pornografi pornografi merupakan bencana nasional. Bencana paling besar adalah ketika kita tidak sadar adanya bencana. Wake up eperibodih! Bencana di depan mata. Mengintai generasi bangsa. Pornografi menjadikan manusia berperilaku seperti binatang.
Sifat pebisnis pornografi: 4A Agresif, Affordable, Accesible, Anonimous. Pornografi merupakan narkoba lewat mata, narkolema.
Katakan kepada seluruh muslim jaga pandanganmu dan kemaluanmu. Alloh sudah mengingatkan dalam Alquran. Annur 30-31. Tahan pandanganmu! Perkembangan teknologi begitu cepat.
Anak adalah takdir. Tidak bisa kita pilih. Kita adalah baby sitternya Alloh. Mengapa kita mensubkontrakan anak2 kita. Alloh kasih anak kita sempurna.. jangan dipulangin dalam keadaan rusak/bonyok.
Akibat kecanduan pd anak dibawah 10 thn : pemurtadan, anak melakukan semua yg dilarang Alloh swt; sexting, naked selfie, pacaran, ML. bagaimana mempertanggungjawabkan pd Alloh SWT?
Ayah dan Ibu menentukkan visi misi pengasuhan anak2 kita. Ayah sebagai penentu garis2 besar haluan keluarga. Ibu2 pelaksana teknis. Perlu kesepakatan kesepakatan bersama. Pengasuhan Nabi Ibrohim : 1. Penguatan aqidah 2. ibadah, 3. ahlak, 4. lifeskill.
7 tujuan pengasuhan anak laki2 : 1. asuh menjadi hambah alloh yg taqwa, iman benar, ahlak mulia 2. Calon suami istri 3. Calon ayah ibu 4. Menjadi profesional; bisakah poin 1-3 dikerjakan oleh baby sitter, nenek????? Untuk anak perempuan hanya sampai poin 1-4.
Untuk anak tujuan pengasuhan anak laki2 poin 1-4 plus : 5. Pendidik 6. Pengayom 7. Sebaik baik manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Tidak ada superwoman; sukses sebagai istri, sebagai ibu, sebagai wanita karir.
Pajak yg disumbangkan oleh seorang wanita kpd negara tidak ada ada artinya dibandingkan jika mendidik dan menghasilkan generasi yg tangguh. *tambahancopas*
Hijrah
diri sendiri
Penghujung tahun ini belajar satu hal lagi, bahwa adab benar-benar harus berada di atas ilmu. Eits bukan berarti ilmu gak penting ya, sama pentingnya. Namun saya sendiri hari ini sedang alergi dengan orang yang mengaku berilmu namun adabnya ke sesama manusia masih dipertanyakan. Ya Allah mungkin sekarang saya sedang merasa sombong dan emosi berlebihan, ampuni hati hamba ya Allah hamba tahu semua ini hanya titipan dari Engkau dan bertemu orang seperti itu hanya ujian bagi hamba. Seharusnya tidak usah terlalu digubris, sehrusnya tidak usah terlalu diomongin karena niat hati kita akan kembali kepada diri kita sendiri. Niat baik akan sampai dengan cara elegan balik ke diri kita dan niat buruk akan kembali ke diri yang berniat jahat tersebut. Ya Allah hamba ikhlaskan apapun yang terjadi ~
Berniat ingin sekedar mengingatkan diri ini ketikansudah masanya nanti (baca; menjadi Sarjana dan Bekerja) bisa membaca sendiri pengalaman hidup saat mengerjakan Tugas akhir, atau yang biasa dikenal dengan sebutan SKRIPSI.
Pada hari ini saya sadar, tidak mudah memang untuk menjadi seorang (yang benar-benar) SARJANA. Bukan hanya mengantongi predikat sarjana, namun juga ilmu dan pengalamannya. Sungguh benar-benar tidak mudah. Namun disini saya diajarkan untuk lebih bersabar. Iyaa, benar ! Sabar. Terhadap apaa? Semuanyaa
Dosen PembimbingYang notabene merupakan manusia biasa. Yang memiliki seabrek rutinitas (juga) dan bukan hanya kita yang ada di dalam hidupnya.
Target yang Tidak Kunjung Tercapai Karena , tidak semua yang kita lakukan benar ! Walaupun kita sudah beranggapan bahwa yang kita TULIS benar, namun ternyata Dosen Pembimbing (DOSBING) lebih Paham daripada kita, serius gak bohong. Karena pengalaman mereka lebih banyak dibandingkan kita (OF COURSE)
Nah, dari hal-hal tersebut saya galau, saya kusut dan kacau. Karena semasa perkuliahan InsyaAllah apa yang saya targetkan semuanya InsyaAllah terpenuhi dengan baik. Dan disini saya sadar ternyata hanya kekuatan Nya yang dapat membuat hati saya damai, hati saya tentram. Setiap saat saya selalu ingin dekat dengan NYa agar saya tenang dan tentram. Jika tidak saya merasa frustasi dan (hampir) ingin berhenti saya dari yang namanya kuliah. Astagfirullah'Al Adziim.
Tapi sekarang saya cinta penelitian saya. Saya akan mewujudkan mimpi-mimpi saya dengan menempuh jalan ini (Perjungan Skripsi). Hanya Ia yang memiliki kuasa atas apapun saya tidak perlu yang penting saya harus berusaha dan berusaha. Suatu saat penelitian yang saya lakukan akn berguna bagi saya dan orang lain. Aamiin. . Semoga Allah sealu mempermudah segala urusan hambaNya.
Sudah lama ingin mengupload tulisan ini, namun selalu urung saya lakukan. Entah kenapa, mungkin saya tipikal orang yang banyak menyimpan tulisan di draft atau jika kesal menulis dan selang beberapa lama menghapusnya menjadi penghuni trash.
Belakangan ini saya kembali rajin membuka medsos fesbuk saya, padahal mengisntall aplikasinya saja ngga di hape. Mungkin efek saya ‘pengangguran’ akhir2 ini, jadi saya lebih punya waktu senggang untuk sekedar mengecek timeline dan membaca link berita atau sekedar nonton video lucu kiriman teman2 yang ingin berbagi tawa.
Tapi, ada juga yg membuat saya tergelitik hari ini untuk menulis hal ini, timeline fesbuk saya penuh berita kecelakaan, terus terang saya penasaran dan mengklik gambar2 kejadian tsb, otak saya langsung kepo, ini siapa, dimana, bagaimana kejdiannya, siapa yang salah dan pemikiran2 normal lainnya.. satu yang pasti, walaupun saya membaca dan melihat, dan bertanya2, saya sudah lupa beberapa saat kemudian psristiwa itu. Selesai. Saat informasi menurut otak saya cukup maka saya secara refleks lgs menutup berita tsb.
Kmdan adapula share ttg wajah kematian para teroris bom bali yang ditulis besar2 dengan caption wajah para syuhada, diberita tsb menampilkan foto2 dr amrozi, imam samudra dll saat kematian mereka dalam keadaan tersenyum..
Ssbenarnya ini hal yang lumrah dalam pemberian informasi dijaman serba gadget spt skr, hanya saja kok rasanya nemen dan tega orang yang menyebarkan foto2 kejadian tsb secara vulgar dan meurut saya itu ‘sadis’ untuk keluarga atau kerabat yang membaca.
Jadi bijaklah menshare berita dan gambar2 mengerikan ttg kejadian apapun. Saya hanya membyangkan klu itu saya, bagaimana perasaan keluarga saya nnti, bangga kah kpd saya krn masuk top rate berita?? TENTU SAJA TIDAK!!!! – View on Path.
Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAW♡ Punya mimpi untuk menjadi orang berguna
242 posts